Pembaca Setia

Ternyata bukan cuma artis atau aktor aja yang punya penggemar seabrek. Belakangan penulis novel pun mulai mendapat tempat dihati pencintanya. Katakanlah Dewi “Dee” Lestari, Ayu Utami, Djenar Maesa Ayu, Andrea Hirata, Raditya Dika, A Fuadi, Tere Liye, Donny Dirghantoro, Asma Nadia dan sederet mana beken lainnya. Tapi ternyata sesorang yang tadinya bukan penulis pun sekarang terkenal karena novelnya yang laris di pasaran. Sebut saja Padji Pragiwaksono, Ernest Prakasa, Dara Prayoga, Falla, Adinda, Alexander Thian, Trinity dan puluhan artis lain. Padji dan Ernest berawal dari Stand Up Comedi, Dara seorang seleb twet yang jadi terkenal karena isi twetnya. Begitu juga Falla seorang seleb twet yang juga dokter muda dan sudah menelurkan 2 buku. Alexander Thian atau yang biasa followernya panggil dengan Koh Lexy ini terkenal karena hobby travelernya. Seminggu dia di London, minggu depan dia sudah mendarat di Jogja. Lima hari kemudian dia sudah upload foto di salah satu padang rumput di Australia. Tiga minggu berselang dia kemudian asik memandangi menara Eifel di malam hari dengan kerlip lampu yang membius muda-mudi Prancis. Sama halnya dengan Trinity yang kecanduan berkeliling dunia, dari satu negara ke negara lain.


Mereka semua tidak akan terkenal menjadi penulis jika tidak ada penikmatnya, pencintanya yang sudah menunggu bertahun-tahun menantikan kelanjutan cerita. Yaaaa mereka semua “ada” karena pembaca. Pembaca setia. Beberapa bulan terakhir, aku baru sadar bahwa pembaca setia ini terkadang hanya menyukai 1 penulis saja. Misal dia yang memang sudah dari dulu membaca novel Tere Liye, akan susah berpindah ke lain hati jika disodorkan novel milik Dee Lestari. Atau penggemar berat tentralogi Laskar Pelangi akan menganggap novel Raditya Dika hanya novel hiburan biasa, bukan suatu novel yang bisa mengisi hausnya pengetahuan. Penggemar novel Raditya Dika dan sejenisnya beralasan jika novel itu memang hiburan semata. Karena membaca agar terhibur bukan untuk diajak berpikir. Mungkin ada pula yang hanya memiliki satu atau dua novel dari salah satu penulis. Namun ada juga yang rela merogoh koceknya mengkoleksi semua seri novel penulis favoritnya. Itu semata-mata rasa puas. Bagi seorang yang memang benar-benar pembaca setia, berapa pun harga novelnya pasti akan dibayar. Beda dengan yang hanya sekedar ikut-ikutan yang akhirnya pinjam teman.


Pembaca setia ini pun secara tak sadar menjadi terkotak-kotak. Sesama pembaca setia salah satu penulis mereka  memiliki komunitas sendiri. Apajadinya jika dia menyukai semua penulis-penulis tadi? Bahkan yang belum disebutkan? Wow berapa banyak acara book signing yang akan hadiri? Berapa banyak koleksi novelnya? Berapa luas pengetahuan yang dia punya???? Luar biasa bukan?


Seandainya aku punya cukup waktu dan uang, akan aku jejer novel mereka di perpustakaan pribadi. Itu masih menjadi angan-angan.


Tapi diluar itu semua.... ada pula sekumpulan orang yang ogah membaca. Mendengar penulis tadipun mereka asing. Mereka malas membaca dan malas mengeluarkan uang untuk membeli novel-buku. Pantas saja jika ada hal-hal yang mereka tak paham. Otak tak terbiasa membaca. Otak tak terbiasa mendapat gizi pengetahuan. Alhamdulillah saya sejak kecil sudah didik untuk membaca. Berawal dari membaca cerita anak bergambar, komik, hingga novel.  


Seorang pembaca setia juga dapat diamati dari cara dia merawat buku-novel. Setiap buku-novel barunya pasti bersampul plastik. Jika dia meminjam buku/novel dari seseorang dia tidak akan membiarkan halaman novel itu kusut terlipat. Dia akan mencari pembatas buku. Bagi yang cuek dan tidak menganggap hal ini penting yaa masa bodo kalo novelnya terlipat, basah, ketumpahan air. Mereka tidak menghargai buku. Mereka bukan pembaca setia. Mereka hanya ikut-ikutan. Humf kok ga capek yaaaa.


Satu hal kenapa malas meminjam buku, karena kita memiliki batas waktu pinjam. Jika tidak benar-benar luang yaaa lebih baik tak usah pinjam. Si empunya novel pasti gelisah jika salah satu koleksinya tak ada di rak bersama yang lain. Dan akan terus menerus menagih novelnya kembali. Jadi seorang pembaca setia pasti akan dengan senang hati membeli novel dan dipajang di rak bersama novel yang lain. Kenapa? Rasa puas. Bagi yang bukan pembaca setia, akan sangat susah seperti apa rasa puas itu? Hemm pembaca setia pun kadang juga tak bisa menerangkan seperti apa. Jadi yaaa biarkan kami para pembaca setia menikmati hobby ini dan hargai novel yang telah kami beli jika kalian ingin meminjam dengan tidak melipat halamannya.



Apakah kamu pembaca setia juga? :) 

Komentar

  1. Wah, mba pernah memmbaca karya ayu utami yang judulnya Si Parasit lajang belum ?

    BalasHapus
  2. Wah, mba pernah memmbaca karya ayu utami yang judulnya Si Parasit lajang belum ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah belum :(. Karya Ayu Utami yg sya baca hanya Simple in Miracle....

      Hapus

Posting Komentar